DETAIL
[ 1 Photo ] View Gallery / Large View
Centre for LEAD akan Gelar Pelatihan Analisis media bagi Pesantren
Centre for LEAD akan menyelenggarakan pelatihan analisis media bagi kalangan pesantren untuk memperluas jaringan gerakan advokasi media oleh publik. Kegiatan ini direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 11-13 Agustus 2012 di Pondok Pesantren (PP) Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari Program Membangun Pengawasan Media oleh Pesantren yang digalang oleh Centre for LEAD bersama Yayasan TIFA bekerjasama dengan 4 (empat) pesantren di Jawa Timur. Selain PP Bahrul Ulum Jombang, pesantren lainnya yang terlibat adalah PP Salafiyah Pasuruan, PP Mamba’us Shalihin Gresik, dan PP ar-Raudlhatul Ilmiyah Nganjuk. Keempat pesantren ini dipilih berdasarkan representasi kewilayahan dari daerah Mataraman, Arek, Pantura, dan Tapal Kuda di Provinsi Jawa Timur.
Manajer Program Centre for LEAD untuk program ini, Fatih Gama Abisono, menyatakan gerakan advokasi media oleh pesantren perlu didahului oleh prasyarat kapasitas analitis yang memadai dari lingkungan pesantren terhadap bangunan struktur dan perilaku media yang menentukan dalam produksi konten media.
“Melalui pelatihan ini, pesantren diharapkan memiliki kapasitas untuk menggunakan metode dan teknik analisis konten media untuk membedah materi informasi yang disajikan media sekaligus mengenali kondisi-kondisi struktural yang menentukan atau mempengaruhi produksi konten media tersebut”, terang Fatih.
Fatih juga menekankan pentingnya pemamahan terhadap kondisi-kondisi struktural seperti soal kepemilikan media dan lokalitas media sebagai celah untuk menembus keterbatasan program-program literasi media yang sebelumnya cenderung membatasi pada terciptanya publik yang melek terhadap konten media belaka. Menurut Fatih, inilah pentingnya kegiatan analisis media juga mencakup pembahasan tentang analisis ekonomi politik media.
“Kondisi struktural banyak terkait dengan isu ekonomi politik media sehingga dalam pelatihan analisis media perlu menyertakan materi kajian tentang kepemilikan dan lokalitas media”, jelas Fatih.
